Faidah kajian ustadz Badru Salam, Lc di masjid Agung Baitussalam Purwokerto
Kenapa harus di atas Sunnah:
- Islam adalah sunnah dan sunnah adalah Islam.
2. Wajibnya menaati Allah dan Rasul.
Allah ta’ala berfirman,
مَّن يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلّٰى فَمَآ أَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (QS. an-Nisa: 80)
3.Sunnah adalah jalan menuju Surga
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
“Setiap umatku masuk Surga selain yang enggan,” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?” Nabi menjawab: “Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia enggan.” (HR. al-Bukhari)
Allah ta’ala berfirman,
وَأَنَّ هٰذَا صِرٰطِى مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. al-An’am: 153)
- Karena Allah pencipta manusia berarti sunnah Rasul merupakan jalan yang diridhai-Nya
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوٰىٓ
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.” (QS. An-Najm: 3)
Kemudian firman-Nya,
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحٰى
“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. an-Najm: 4)
Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحٰفِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al–Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. al-Hijr: 9)
- Mendapat jaminan yang besar
Allah ta’ala berfirman,
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِن تُطِيعُوا فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتٰبَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمٰنِكُمْ كٰفِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali ‘Imran: 100)
Allah ta’ala berfirman,
وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنتُمْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ ءَايٰتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُۥ ۗ وَمَن يَعْتَصِم بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِىَ إِلٰى صِرٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
“Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali ‘Imran: 101)
- Sunnah melindungi kita dari perselisihan.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
“Sesungguhnya orang-orang yang hidup setelahku akan melihat perselisihan yang banyak. Maka, hendaklah kalian berpegang dengan sunahku, sunah para khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham.” (HR. Abu Dawud)
- Sunnah adalah sebaik-baik petunjuk.
Istiqamah diatas Sunnah
Bagaimana agar istiqamah di atas sunnah? Berikut beberapa tipsnya
- Menuntut ilmu
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا ثُمَّ أَدَّاهَا إِلَى مَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajatnya seseorang yang telah mendengar sabdaku lalu dia menjaganya, lalu menyampaikannya kepada orang yang belum mendengarnya. Bisa jadi orang membawa hadits dia” (HR. Ahmad)
- Mengambil pemahaman para shahabat dan yang setelahnya
Allah ta’ala berfirman,
وَالسّٰبِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهٰجِرِينَ وَالْأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسٰنٍ رَّضِىَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. at-Taubah: 100)
- Berteman dengan orang yang istiqamah
Allah ta’ala berfirman,
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا
“Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).” (QS. Al-Furqan: 28)
- Meninggalkan maksiat
- Jangan lepas dengan ulama
- Berdoa
ولله التوفيق