Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman hingga dia mencintai untuk saudaranya seperti apa yang ia dia cintai untuk dirinya sendiri.” (Muttafaq’alaih)
Kandungan hadits:
1. Syarat kesempurnaan iman seorang Muslim adalah menyukai tercapainya sesuatu yang dicintainya bagi kaum Muslimin, baik berupa kebaikan maupun ketaatan.
2. Cinta merupakan perbuatan hati yang dapat berpengaruh terhadap bertambah atau berkurangnya iman.
3. Orang yang beriman bersaudara satu sama lain. Mereka disatukan oleh manhaj Rabbani (Syari’at Allah subhanahu wa ta’ala).
4. Masyarakat Muslim adalah satu, tidak terpecah-pecah, karena mereka disatukan oleh iman dan dipadukan oleh cinta kasih.
Oleh : Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali
Sumber : Syarah Riyadhush Shalihin, Pustaka Imam Asy-Syafi’i
