Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ فِي جَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَلَكِنْ فِي التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ
“Sesungguhnya syaitan di Jazirah Arab telah berputus asa dari usahanya untuk membuat orang-orang yang mengerjakan shalat (Islam) menyembahnya. Meskipun demikian, syaitan tetap merusak di tengah tengah mereka.” (HR. Muslim)
At-Tahriisy: Membuat kerusakan dan mengubah hati orang-orang serta membuat mereka saling memutuskan hubungan
Kandungan hadits :
1. Tidak ada seorang Muslim pun yang akan menyembah Iblis
2. Syaitan selalu menanti bencana yang dapat menimpa orang Mukmin
3. Syaitan mempunyai beragam cara untuk melawan orang Islam; memecah belah persatuan dan mencerai-beraikan keutuhan mereka
4. Shalat adalah syi’ar Islam yang paling agung setelah al-Kalimah ath-Thayyibah (Syahadat). Oleh karena itu, dalam hadits ini orang-orang Islam disebut al-Mushalluun (orang-orang yang shalat)
5. Shalat dapat memelihara cinta kasih antar sesama Muslim serta memperkuat tali persaudaraan antar sesama mereka
6. Jazirah Arab mempunyai keutamaan tertentu yang tidak dimiliki negara-negara lain
7. Hadits ini termasuk di antara bukti-bukti kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa yang diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjadi kenyataan. Umat telah terpecah menjadi beberapa golongan, agama juga telah bercabang menjadi beberapa aliran dan kepercayaan. Kita memohon perlindungan kepada Allah dari semua akibat yang buruk
Oleh : Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali
Sumber : Syarah Riyadhush Shalihin, Pustaka Imam Asy-Syafi’i