Rumah dan Suamimu, Taman Surgamu

Ladang pahala dan kancah hidup wanita paling utama adalah rumahnya. Rumah bagi seorang wanita laksana taman surga dunia dan tempat berteduh paling nyaman, atau justru berubah bergejolak laksana api neraka yang membara.

Istri teladan adalah wanita yang menghormati nilai sebuah cinta, menjaga ikatan suci agar tak ternodai, memelihara kehidupan rumah tangga, mengontrol perangai dan memiliki kesadaran untuk menegakkan keluarga Islami, tidak bertindak bodoh dan tidak terpedaya oleh rayuan murahan, bahkan harus senantiasa meneladani orang-orang bertakwa dan jujur sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala,

g3785

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (At-Taubah : 119)

Sesungguhnya suami adalah jalan menuju surga bagi wanita, jika menaati suami dalam kebaikan, membantu dalam ketaatan suami kepada Allah dan melaksanakan kewajibannya dalam rangka mencari ridha Allah. Maka semuanya pasti berbalas pahala dan surga.

Istri yang sukses adalah istri yang berbuat untuk kepuasan suami yang saleh. Ia akan mampu mengokohkan sendi-sendi rumah tangga, menyebarkan kebahagiaan, menciptakan ketenteraman dan merajut ketenangan dalam rumah tangganya, serta semangatnya tidak mengendor dalam melaksanakan tugas-tugas rumah tangga.

Istri shalihah akan mencontoh Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah, yang senantiasa menuntaskan tugas-tugas rumahnya hingga ia kepayahan, dan juga Asma’ binti Abu Bakar yang senantiasa menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya dan membantu suaminya dalam mengurus kuda, seperti memberi makan serta minum.

Jika wanita hanya mencari kesenangan bagi dirinya sendiri, sehingga suami yang harus menangani pekerjaan rumah tangga, seperti; menyapu, mencuci, masak dan lain-lainnya, maka ini termasuk kemungkaran yang nyata. Bila wanita tidak mau melayani suami, bahkan suami yang melayaninya dan mengurus semua pekerjaan rumah tangga, berarti wanitalah yang menjadi pemimpin bagi laki-laki.
Oleh. ustadz Zainal Abidin, Lc

(Sumber : Kalau Kau Jantan Ceraikan Aku, Pustaka Imam Bonjol)

35886 Total Views 9 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published.