Apakah ada Keistimewaan untuk burung dara di Makah dan Madinah?
Tidak ada yang istimewa dari burung merpati Makkah tidak juga burung merpati Madinah selain bahwa mereka tidak boleh diburu dan tidak boleh mengusirnya selama ada di tanah haram, hal ini berdasarkan keumuman hadits,
إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ مَكَّةَ، فَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي، وَلاَ تَحِلُّ لِأَحَدٍ بَعْدِي، وَإِنَّمَا أُحِلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ، لاَ يُخْتَلَى خَلاَهَا، وَلاَ يُعْضَدُ شَجَرُهَا، وَلاَ يُنَفَّرُ صَيْدُهَا
“Sesungguhnya Allah memuliakan kota Mekkah, maka tidak halal bagi seseorang sebelumku dan juga setelahku. Sesungguhnya dia halal bagiku sesaat dari waktu siang. Tidak boleh dicabut tanamannya, tidak boleh dipotong pohonnya dan tidak boleh diusir binatang buruannya” (HR. al-Bukhari)
Dan dalam hadits lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ، وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ مَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا، لَا يُقْطَعُ عِضَاهُهَا، وَلَا يُصَادُ صَيْدُهَا
“Sesungguhnya Nabi Ibrahim memuliakan Mekkah dan aku memuliakan Madinah di antara ujung timur hingga ujung barat. Tidak boleh dipotong pohonnya dan tidak boleh diburu binatang buruannya” (HR. Muslim)
Dan dari Allah Taufiq, Shalawat dan salam atas Nabi Kita Muhammad, keluarga dan para Sahabat beliau
Al-Lajnah ad-Daimah lilbukhuts al-Ilmiyah wal Ifta’