Dalam ash-shahihain disebutkan dari hadits Ayyub, dari Muhammad bin Sirin, ia berkata, “Mungkin kalian saling menunjukan kemampuan atau kalian saling mengingatkan, ‘Apakah laki-laki yang lebih banyak di Surga ataukah perempuan?’ Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Bukankah Abul Qasim shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَالَّتِي تَلِيهَا عَلَى أَضْوَإِ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ، لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ اثْنَتَانِ، يُرَى مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ، وَمَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبُ
“Rombongan pertama masuk Surga seperti bulan di malam purnama, yang berikutnya lebih terang dari bintang yang paling terang di langit, untuk masing-masing mereka dua istri, sumsum keduanya terlihat dari balik daging, dan di Surga tidak ada bujang.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Jika mereka adalah wanita-wanita dunia, maka berarti jumlah mereka di dunia lebih banyak dibanding laki-laki, dan jika mereka adalah bidadari, maka tidak berkonsekuensi wanita di dunia lebih banyak. Tetapi yang lebih kuat, wanita-wanita yang dimaksud dalam hadits di atas adalah para bidadari.
Dari hadits Jabir yang disepakati keshahihannya disebutkan:
“Aku turut shalat ‘Ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau mengerjakan shalat sebelum khutbah tanpa adzan dan iqamat. Kemudian beliau berkhutbah setelah shalat. Beliau menasehati manusia dan mengingatkan mereka. Saat itu Bilal bersamanya. Beliau menasehati mereka dan memerintahkan mereka untuk bershadaqah. Jabir berkata, ‘Para wanita pun memberikan cincinnya, antingnya dan yang lainnya. Lalu beliau memerintahkan Bilal mengumpulkan semuanya dan bersabda, ‘Sesungguhnya kalian di Surga sangatlah sedikit.’ Seorang wanita bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa demikian?’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya kalian banyak melaknat dan ingkar terhadap pendamping hidup (suami).'” (HR. Bukhari & Muslim)
Hal ini menunjukan banyaknya jumlah kaum wanita di Surga ditambah oleh bidadari-bidadari yang diciptakan di Surga, sedangkan minoritas penghuninya adalah wanita-wanita dunia. Mereka (wanita dunia) adalah penghuni surga paling sedikit dan penghuni Neraka paling banyak.
Adapun dalil yang menunjukan bahwa mereka kebanyakan penghuni neraka adalah riwayat al-Bukhari dalam shaihnya, dari hadits ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Aku menengok ke Neraka dan aku lihat kebanyakan penghuninya adalah wanita. Lalu aku menengok ke Surga dan aku lihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir.'”
(HR. Bukhari)
Adapun dalil yang menunjukan mereka adalah penghuni Surga paling sedikit terdapat dalam riwayat Muslim dari Mutharrif bin ‘Abdillah, bahwa ia memiliki dua istri, lalu ia baru saja kembali dari salah seorang istrinya, maka istrinya yang satu berkata, “Engkau datang dari si fulanah?” Ia berkata, “Aku datang dari ‘Imran bin Hushain dan ia menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Sesungguhnya penghuni Surga yang paling sedikit adalah kaum wanita.'”
(HR. Muslim)
(Sumber: Wisata ke Surga, Griya Ilmu)