Fir’aun Masuk Islam?

Ada pendapat yang meragukan kekafiran Fir’aun dan berkata bahwasannya dia mengucapakan Syahadat dan mengumumkan keimanannya kepada Allah dan mengesakan-Nya ketika menjelang kematiannya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah, artinya,

“Hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. Yunus: 90)

Dan ini adalah syahadat yang jelas dan nyata. Allah ta’ala juga telah menyatakan di dalam ayat lain, artinya,

g2991

“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran.” (QS. an-Nisa: 18)

Dan Fir’aun dia mati setelah mengucapkan syahadat, maka aslinya dia tidak mati dalam keadaan kafir.

Dan orang yang berakal akan terheran-heran dengan pertentangan yang bagus, dimana mereka menyebutkan ayat yang menunjukkan batilnya pendapat mereka untuk berdalil tentang keimanan Fir’aun. Allah ta’ala berfirman, artinya,

“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” (QS. an-Nisa: 18)

Dan Fir’aun mengucapkan perkataanya ketika menjelang kematian. Allah telah meniadakan penerimaan taubat bagi siapa yang serupa dengan keadaan Fir’aun. Karena sesungguhnya Fir’aun berkata, “Aku beriman.” Ketika menjelang tenggelam dan menjelang kematian, maka itu bukanlah taubat sesuai dengan apa yang ada di dalam ayat al-Qur’an.

Dan Nabi –shalallahu ‘alaihi wasalam– bersabda,

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ

“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba sebelum nafasnya berada di kerongkongan.” (HR. at-Tirmidzi)

Yakni ketika ruhnya sampai kerongkongan. Sedangkan Fir’aun berkata ketika ruhnya telah sampai kerongkongan saat tenggelam yakni ketika dirinya yakin pasti akan mati dalam keadaan demikian.

Allah ta’ala telah berfirman,artinya,

“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Yunus: 91)

Juga firman-Nya, artinya,

“Padahal perintah Fir’aun sekali-kali bukanlah (perintah) yang benar. Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi. Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. La’nat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan.” (QS. Huud: 97-99)

Allah berfirman, artinya,

“Dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami. Maka Kami hukumlah Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. al-Qashash: 39-42)

Dan telah dijelaskan dalam setiap ayat yang menceritakan kisahnya, bahwasannya dia terus dalam keadaan kafir dan sombong hingga mati.

Allah ta’ala berfirman tentang Fir’aun, artinya,

“Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.” (QS. an-Naziat: 25)

Maksudnya adalah hukuman di negeri akhirat dan dunia.

Ibnu Taimiyah berkata di dalam Jami ar-Rasail, “Pendapat ini ada bentuk kekafiran yang jelas kerusakannya di dalam agama Islam, belum ada yang mendahului Ibnu Arabi yang saya ketahui, seorang pun dari Islam, bahkan dari Yahudi maupun Nashara. Bahkan seluruh agama sepakat akan kekafiran Fir’aun. Hal ini baik untuk orang awam maupun selainnya jelas daripada menggunakan dalil. Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang kafir kepada Allah dan mengaku dirinya memiliki Rububiyah dan Uluhiyah seperti Fir’aun.” Selesai.

Diterjemahkan bebas dengan perubahan dari situs http://alfawzan.af.org.sa

Kesimpulannya: Bahwa Fir’aun tidak masuk Islam dan dia mati dalam kekafiran yang akan kekal di Neraka. barangsiapa meragukannya, maka dia bisa terjerumus ke dalam kekafiran. Wallahu a’lam.

 

 

36439 Total Views 5 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published.