Di dalam hidup, yang namanya musibah itu selalu ada. Kebakaran rumah sering terjadi, apalagi di daerah padat macam Jakarta. Kecelakaan, mungkin hampir jadi makanan harian pengendara motor. Tsunami, kebanjiran, kekeringan, dan berbagai musibah lainnya adalah hal yang tak dipungkiri sering kita lihat. Sebagian muslim, ketika menemui hal tersebut menganggap bahwa itu adalah kesialan. Padahal kesialan adalah pintu menuju kesyirikan.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ
“Ath-Thiyarah (merasa bernasib sial) adalah kesyirikan, Ath-Thiyarah adalah kesyirikan.”
Ibnu Mas’ud berkata,
وما مِنَّا إلا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ
“Tidak ada di antara kita kecuali (ada sifat merasa bernasib sial), tetapi Allah menghilangkannya dengan rasa tawakkal (bersandar kepada-Nya).” (HR. Abu Dawud)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam juga bersabda,
مَن رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ من حَاجَةٍ فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa yang berpaling dari kebutuhannya dikarenakan perasaan bernasib sial maka sungguh dia telah berbuat syirik.”(HR. Ahmad)
Doa Tolak Bala
Lalu apa yang harus di lakukan seorang muslim ketika melihat musibah yang menimpa orang lain? Secara fithrah tentu kita tidak ingin musibah yang menimpa orang lain juga menimpa kita. Maka demikianlah yang di ajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam. Beliau bersabda,
مَا مِنْ رَجُلٍ رَأَى مُبْتَلًى فَقَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلَاهُ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا إِلَّا لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ الْبَلَاءُ كَائِنًا مَا كَانَ
“Tidaklah seseorang yang melihat orang lain yang tertimpa musibah kemudian ia berdoa,
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلَاهُ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا
“Alhamdulillahilladzi ‘Aafaanii mimaa ibtalaahu bihi wa faddhalani ‘alaa katsirin mimman khalaqa tafdhila”
Maka ia tidak akan ditimpa musibah tersebut, musibah apapun.” (HR. Abu Dawud)
Demikianlah petunjuk Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam ketika kita melihat musibah. Maka hendaknya ketika melihat musibah apapun itu, kita membaca doa tersebut. Insyaallah kita akan diselamatkan dari musibah yang menimpa orang lain. Wallahu a’lam. (Arif Ardiansyah, Lc)